Bobby Nasution Hadirkan Program Cek Kesehatan Gratis untuk Siswa SD hingga SMA se-Sumut

hargasemen.com – Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, resmi meluncurkan program tahunan Cek Kesehatan Gratis (CKG) bagi siswa sekolah dasar hingga menengah atas di seluruh daerah Sumut. Program ini digelar secara daring dari SMA Negeri 1 Perbaungan, Serdangbedagai, Rabu (20 Agustus 2025), dan akan berlangsung setiap tahun. Program ini mengawali sinergi antara Pemprov Sumut dan sekolah untuk memperkuat deteksi dini masalah kesehatan pada anak.

Rangkaian Pemeriksaan Meliputi Gizi hingga Kondisi Fisik

Pemeriksaan gratis ini mencakup gizi (berat badan, lingkar perut, hemoglobin, gula darah), tekanan darah, anemia, serta penyakit menular seperti hepatitis dan malaria. Selain itu, siswa juga diperiksa kondisi gigi, telinga, mata, serta kebugaran fisik. Sebelumnya, setiap siswa mengisi formulir riwayat kesehatan lalu mengikuti tiga tahapan pemeriksaan. Hasil disampaikan secara langsung pada siswa, dan bila ditemukan masalah seperti gigi yang perlu dicabut, pihak terkait akan menindaklanjuti lebih lanjut.

Deteksi Dini untuk Masa Depan Sehat dan Generasi Emas

Bobby menyatakan bahwa deteksi dini kesehatan pada anak sekolah sangat krusial. Ia optimistis program CKG akan membawa manfaat besar karena membantu intervensi sejak dini. Dengan demikian, anak-anak diharapkan dapat tumbuh menjadi generasi emas — yang kelak mendorong Indonesia menjadi negara maju. Ia meminta seluruh pihak, termasuk Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan, untuk menindaklanjuti hasil pemeriksaan tanpa membebani keluarga siswa.

Respons Positif dari Siswa dan Dukungan Komisi E DPRD Sumut

Siswa kelas X SMAN 1 Perbaungan, Dafa Riski Syahputra, menyampaikan bahwa program ini sangat bermanfaat karena bisa membantu mendeteksi penyakit dalam diri mereka. Sementara itu, Arif Gibratama menambahkan bahwa pelayanan gratis ini awannya belum pernah ia rasakan dan sangat membantu. Selain itu, Anggota Komisi E DPRD Sumut, Meryl Rouli Saragih, mendukung penuh program ini. Ia mendorong adanya monitoring dan evaluasi berkala yang bisa dijadikan dasar penguatan anggaran dan kesinambungan program. Dengan demikian, siswa dapat terus menerima layanan kesehatan yang berkelanjutan tanpa membebani keluarga.