Tragisnya Kisah Raya: Balita Meninggal karena Tubuh Tergenangi Ribuan Cacing Ani Diyah, 18/08/202510/09/2025 Tragisnya Kisah Raya: Balita Meninggal karena Tubuh Tergenangi Ribuan Cacing hargasemen.com – Sebuah video selama sembilan menit yang diunggah oleh akun Rumah Teduh telah viral di Facebook, dengan tontonan mencapai hampir 10 juta kali. Video itu merekam kondisi mengerikan seorang balita berusia sekitar 4 tahun, bernama Raya, yang tubuhnya penuh dengan cacing gelang (askariasis), sampai tim medis kewalahan menanganinya di ICU karena identitas dan asuransi yang tidak lengkap. Kehidupan dalam Kemiskinan dan Ketidakberdayaan Raya tinggal bersama orang tuanya yang mengalami gangguan mental, di rumah semi-panggung dengan sanitasi buruk. Lingkungan tempat tinggalnya tercemar, berat badannya rendah, dan jarang mendapat perhatian kesehatan dasar seperti posyandu atau PKK. Serangan Parasit yang Fatal Ketika dibawa ke RSUD R. Syamsudin SH, kondisi Raya sudah kritis dan tak sadarkan diri. Pemeriksaan menunjukkan infeksi cacing gelang akut; cacing keluar dari hidung, mulut, dan anus, serta telah menyebar ke paru-paru dan bahkan otak. Kondisi medisnya tak tertolong, dan ia wafat pada 22 Juli 2025 setelah 9 hari perawatan di ICU. Respons dan Evaluasi Kesehatan Publik Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyampaikan rasa duka yang mendalam dan menyesalkan ketidakoptimalan layanan kesehatan yang seharusnya mencegah tragedi ini. Pemprov Jabar mengirim tim evakuasi untuk memberikan perawatan keluarga korban dan menegaskan akan memberikan sanksi tegas kepada aparat desa yang lalai menjaga pelayanan dasar.BPJS Kesehatan pun menyoroti pentingnya kepemilikan NIK sebagai syarat utama pendaftaran peserta. Ketidakhadiran identitas Raya membuat perawatan medisnya terbatas, memaksa relawan menanggung biaya hingga Rp23 juta sendiri. Penyakit Parasit Penyebab Gizi Buruk Dokter menyatakan bahwa jenis cacing gelang yang menyerang Raya bisa tumbuh hingga 10–35 cm. Telur cacing yang ditelan berkembang menjadi larva, menyebar via darah ke berbagai organ dan mengakibatkan pneumonia atau komplikasi kritis lainnya.Menurut profesor kesehatan masyarakat, anak dengan status gizi buruk seperti Raya sangat rentan terhadap infeksi cacing. WHO mengimbau pentingnya empat strategi penting: pemberian obat cacing massal, edukasi kesehatan, sanitasi yang lebih baik, dan pemeliharaan lingkungan bersih untuk mencegah kasus serupa. Kasus Raya bukan hanya berita sedih—melainkan alarm keras bagi sistem kesehatan publik di daerah terpencil. Kurangnya pelayanan kesehatan dasar, administrasi yang berantakan, dan lingkungan kumuh menyatu menjadi bencana. Pelajaran yang harus segera dikaji ulang: gizi buruk, sanitasi buruk, dan minimnya akses layanan kesehatan bisa mengorbankan nyawa balita yang paling rentan. Kasus ini seharusnya menjadi momentum reformasi mendasar agar tak ada lagi “Raya berikutnya”. Outdoors Balita meninggal karena cacingGizi buruk dan sanitasi burukInfeksi cacing gelang ekstremKemiskinan dan layanan kesehatan minimKesehatan anak di daerah terpencilKisah tragis Raya SukabumiParasit penyebab kematian balitaReformasi kesehatan publik Indonesia