Fenomena Pekerja Migran Indonesia di Kamboja: Antara Harapan dan Risiko Ani Diyah, 10/09/2025 Fenomena Pekerja Migran Indonesia di Kamboja: Antara Harapan dan Risiko hargasemen.com– Sekitar 150 ribu warga negara Indonesia (WNI) kini bekerja di Kamboja, meskipun negara tersebut memiliki tingkat kemiskinan yang lebih tinggi dibandingkan Indonesia. Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar, menyoroti fenomena ini sebagai hal yang mengkhawatirkan. Ia menyebutkan bahwa banyak pekerja Indonesia di Kamboja, termasuk yang berjualan Soto Madura, terlibat dalam pekerjaan legal maupun ilegal. Tantangan Ekonomi dan Sosial di Kamboja Kamboja, dengan Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita sekitar 1.700 dolar AS, jauh lebih rendah dibandingkan Indonesia yang mencapai 4.000 dolar AS. Meskipun demikian, banyak WNI yang memilih bekerja di Kamboja karena tawaran gaji yang lebih tinggi dibandingkan di Indonesia. Namun, hal ini membawa tantangan tersendiri, seperti kondisi kerja yang buruk dan potensi terjebak dalam penipuan. Risiko Penipuan dan Rekrutmen Ilegal Banyak WNI yang terjebak dalam penipuan rekrutmen online. Tawaran pekerjaan yang menjanjikan gaji tinggi seringkali berujung pada eksploitasi. Cak Imin mengingatkan pentingnya verifikasi informasi lowongan kerja melalui situs resmi pemerintah atau lembaga terkait untuk menghindari jebakan tersebut. Upaya Pemerintah dalam Melindungi Pekerja Migran Pemerintah Indonesia telah berupaya melindungi pekerja migran dengan meningkatkan diplomasi dan kerja sama dengan negara-negara tujuan. Namun, tantangan masih besar, terutama dalam hal pemberantasan penipuan dan perlindungan hak-hak pekerja. Penting bagi calon pekerja migran untuk berhati-hati dan selalu memverifikasi informasi sebelum memutuskan bekerja di luar negeri. Outdoors kondisi kerja KambojaMuhaimin Iskandarpekerja migran Indonesia Kambojapenipuan rekrutmen kerjaperlindungan pekerja migranrisiko pekerja migran